Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas) ... Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. ” Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.” Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.” Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rabu, 22 Juni 2011
Siasat Iblis dalam Menggoda Manusia
Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW (dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas) ... Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. ” Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.” Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.” Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Selasa, 14 Juni 2011
Tawasul
Memang banyak pemahaman saudara-saudara kita muslimin yang perlu diluruskan tentang tawassul, tawassul adalah berdoa kepada Allah dengan perantara amal shalih, orang shalih, malaikat, atau orang-orang mukmin. Tawassul merupakan hal yang sunnah, dan tak pernah ditentang oleh Rasul saw, tak pula oleh Ijma Sahabat radhiyallahuanhum, tak pula oleh Tabiin, dan bahkan para Ulama dan Imam-Imam besar Muhadditsin, mereka berdoa tanpa perantara atau dengan perantara, dan tak ada yang menentangnya, apalagi mengharamkannya, atau bahkan memusyrikkan orang yang mengamalkannya.
Pengingkaran hanya muncul pada abad ke 19-20 ini, dengan munculnya sekte sesat yang memusyrikkan orang-orang yang bertawassul, padahal Tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits shahih dibawah ini : Wahai Allah, Demi orang-orang yang berdoa kepada Mu, demi orang-orang yang bersemangat menuju (keridhoan) Mu, dan Demi langkah-langkahku ini kepada (keridhoan) Mu, maka aku tak keluar dengan niat berbuat jahat, dan tidak pula berniat membuat kerusuhan, tak pula keluarku ini karena Riya atau sumah.. hingga akhir hadits. (HR Imam Ahmad, Imam Ibn Khuzaimah, Imam Abu Naiem, Imam Baihaqy, Imam Thabrani, Imam Ibn Sunni, Imam Ibn Majah dengan sanad Shahih). Hadits ini kemudian hingga kini digunakan oleh seluruh muslimin untuk doa menuju masjid dan doa safar.
Tujuh Imam Muhaddits meriwayatkan hadits ini, bahwa Rasul saw berdoa dengan Tawassul kepada orang-orang yang berdoa kepada Allah, lalu kepada orang-orang yang bersemangat kepada keridhoan Allah, dan barulah bertawassul kepada Amal shalih beliau saw (demi langkah2ku ini kepada keridhoan Mu).
Siapakah Muhaddits?, Muhaddits adalah seorang ahli hadits yang sudah hafal 10.000 (sepuluh ribu) hadits beserta hukum sanad dan hukum matannya, betapa jenius dan briliannya mereka ini dan betapa Luasnya pemahaman mereka tentang hadist Rasul saw, sedangkan satu hadits pendek, bisa menjadi dua halaman bila disertai hukum sanad dan hukum matannya. Lalu hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh Muhaddits.., apakah kiranya kita masih memilih pendapat madzhab sesat yang baru muncul di abad ke 20 ini, dengan ucapan orang-orang yang dianggap muhaddits padahal tak satupun dari mereka mencapai kategori Muhaddits , dan kategori ulama atau apalagi Imam Madzhab, mereka bukanlah pencaci, apalagi memusyrikkan orang-orang yang beramal dengan landasan hadits shahih.
Sempurnanya Iman Seseorang
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لَايُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ ( صحيح البخاري )
Sabda Rasulullah saw : “Belum sempurna iman kalian, hingga aku lebih dicintainya, dari ayah ibunya, dan anaknya, dan seluruh manusia” (Shahih Bukhari)
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Limpahan puji kehadirat Allah Maha Raja Tunggal dan Abadi, Pencipta alam semesta dari tiada dan menjadikan kerajaan langit dan bumi sebagai lambang keluhuran Ilahi, mengenalkan kita kepada keluhuran Allah. Semua yang dicipta Allah dari langit dan bumi, matahari dan bulan, siang dan malam, daratan dan lautan, hewan dan tumbuhan,tiadalah kesemua itu kecuali sebagai tanda keluhuran Allah, tanda keagungan Allah, yang mengenalkan kita kepada Dzat-Nya Yang Maha Luhur. Ketahuilah bahwa seluruh alam semesta ini berdzikir mengagungkan nama-Nya, mensucikan nama-Nya, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
( الحشر : 24 )“ Apa yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada-Nya, dan Dialah Yang Mahaperkasa Maha bijaksana”. ( QS. Al Hasyr : 24 )
Sungguh Allah tidak membutuhkan pujian dan tidak pula butuh disucikan namun bagiku dan kalian yang banyak mensucikan nama Allah dan memuji Allah maka ia akan dibuat terpuji oleh Allah, disucikan dari dosa, disucikan dari hal-hal yang hina, dan dimuliakan hingga sampai kepada puncak-puncak keluhuran, itulah balasan bagi mereka yang memuji dan mensucikan Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam hadits Qudsi riwAyat Shahih Muslim :
يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ مُحْرِمًا بَيْنَكُمْ فَلا تَظَّالَمُوا
“ Wahai hamba-hamba-Ku telah Kuharamkan perbuatan zhalim (jahat) kepada diri-Ku, dan telah Kuharamkan pula perbuatan zhalim diantara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi”.Semua manusia yang setiap butir selnya diciptakan oleh Allah dari tiada, yang siang dan malamnya selalu dalam bimbingan dan naungan anugerah Allah, didalam rahmat Allah diseru oleh Allah bahwa semua hamba dalam kegelapan dan kesalahan kecuali orang yang telah diberi hidayah (petunjuk) oleh Allah, maka mohonlah petunjuk kepada Allah.
Sabtu, 11 Juni 2011
Qasidah Majelis Rasulullah SAW
- MR-Al Habib Munzir Al Mussawa - Tausiyah Di Majlis Al Afaf.mp3 klik disini
- MR-Habib Munzir Al Musawa - Asmaul Husna.mp3 klik disini
- MR-Alaina.mp3 klik disini
- MR-Allah Lamadana klik disini
- MR- Allahu Rabbi ( New ) klik disini
- MR-allahu rabbi.mp3 klik disini
- MR-Allahu Robbi ( New ) klik disini
- MR- Allahumma Sholli ( New ) klik disini
- MR-Assaalamu'alaik klik disini
- MR-Assalamu'alaik ( New Version ) klik disini
- MR-Assalamu'alaik 1 ( New Version ) klik disini
- MR-Assalamu'alaik 2 ( New Version ) klik disini
- MR- Fii Hawa klik disini
- MR-Hatiy Lii.mp3 klik disini
- MR-Huwannur ( Burdah ) klik disini
- MR-huwannur ( new full version ).mp3 klik disini
- MR-Huwannur klik disini
- MR-Liqod Bihi Waliqo ( New ) klik disini
- MR-Mahalul Qiyam.mp3 klik disini
- MR-Maulayasoli ( New Version ).mp3 klik disini
- MR-Muhammadun & Yaartah Qalby ( New ) klik disini
- MR-Muhammadun klik disini
- MR-Mushohabturrijal ( New ) klik disini
- MR-Nasyim klik disini
- MR-Qara'na Fii Dhuha.mp3 klik disini
- MR-Robbahu Bidzikri.mp3 klik disini
- MR-Shalatullahi dzil Karomi klik disini
- MR-Shalawat Badar ( New ) klik disini
- MR-shalawat badar.mp3 klik disini
- MR-sholatullahi tagsyakum.mp3 klik disini
- MR-SholatuTaghsya klik disini
- MR-Sholawat Badar klik disini
- MR-Shollu Ala Nuriy Ahmad 3 klik disini
- MR-Shollu Ala Nuriy Ahmad 6 klik disini
- MR-Shollu Ala Nuriy Ahmad 7 klik disini
- MR-Shollu Ala Nuriy Ahmad klik disini
- MR-Sofadli klik disini
- MR-Thola'al Badru Alaina ( New ) klik disini
- MR-Waqtu Sahar klik disini
- MR-Waqtu Syahar klik disini
- MR-Waqtus Syahar klik disini
- MR-Ya Ahla Baitinnabi ( New ) klik disini
- MR-Ya Rasulullah Salamun 'alaik ( New Version ) klik disini
- MR-Ya Rasulullah.mp3 klik disini
- MR-Ya Sayyidi klik disini
- MR-Yaa Abazzahro klik disini
- MR-Yaa Arhama Rahimin ( New ) klik disini
- MR-Yaa Arhamarohimin 1 ( New ).mp3 klik disini
- MR-Yaa Dzakirin klik disini
- MR-Yaa Habibi klik disini
- MR-Yaa Imamarusli klik disini
- MR-Yaa Nabi Yammil Qidam klik disini
- MR-Yaa Rabbama klik disini
- MR-Yaa Rabbamakatawashofah klik disini
- MR-Yaa Rasulullah & Yaa Sayyidi.mp3 klik disini
- MR-Yaa Zakirin Nabi klik disini
- MR-Yaartah Qalby ( New Full Version ) klik disini
- MR-Yaartah Qolby.mp3 klik disini
Rabu, 01 Juni 2011
Al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali Al-Jufri
Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri dilahirkan
tahun 1938 di Semarang. Ayahanda beliau seorang ulama’ yang terkenal
dengan ketinggian akhlaqnya, keluasan ilmunya, kesederhanaan hidupnya,
yaitu Sayyidy al-Habib Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri, Ibunda beliau adalah
wanita sholehah Sayyidah Hababah Sidah binti Muhdlor Assegaf.
tahun 1938 di Semarang. Ayahanda beliau seorang ulama’ yang terkenal
dengan ketinggian akhlaqnya, keluasan ilmunya, kesederhanaan hidupnya,
yaitu Sayyidy al-Habib Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri, Ibunda beliau adalah
wanita sholehah Sayyidah Hababah Sidah binti Muhdlor Assegaf.
Ketika usia beliau 8 tahun, beliau diantar oleh ayahanda beliau ke kota Tarim
di Hadromaut (Yaman) untuk belajar pada Sayyidy al-Habib Abdulloh bin
Umar as-Syatiri. Beberapa guru beliau di sana adalah Sayyidy al-Habib Alwiy
bin Abdulloh bin Shihab, Sayyidy al-Habib Ali bin Hafidz bin Syeh Abubakar,
Sayyidy al-Habib Ali bin Toha al-Haddad dll. Di Hadromaut, beliau mendapat
ijazah pembacaan Maulid al-Ahzab secara langsung dari Syekh Muhammad
al-Ahzab.
di Hadromaut (Yaman) untuk belajar pada Sayyidy al-Habib Abdulloh bin
Umar as-Syatiri. Beberapa guru beliau di sana adalah Sayyidy al-Habib Alwiy
bin Abdulloh bin Shihab, Sayyidy al-Habib Ali bin Hafidz bin Syeh Abubakar,
Sayyidy al-Habib Ali bin Toha al-Haddad dll. Di Hadromaut, beliau mendapat
ijazah pembacaan Maulid al-Ahzab secara langsung dari Syekh Muhammad
al-Ahzab.
Setelah 8 tahun di Hadromaut, beliau kembali ke Indonesia, beliau belajar
pada Sayyidy al-Habib Ahmad bin Umar Assegaf (Semarang), Sayyidy al-
Habib Toha bin Umar Assegaf (Semarang), Sayyidy al-Habib Ali bin Ahmad
(Pekalongan), Sayyidy al-Habib Ali bin Ahmad al-’Atthos (Pekalongan),
Sayyidy al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, Sayyidy al-Habib Ali bin
Abdurrohman as-Syatiri (Jakarta) dll.
pada Sayyidy al-Habib Ahmad bin Umar Assegaf (Semarang), Sayyidy al-
Habib Toha bin Umar Assegaf (Semarang), Sayyidy al-Habib Ali bin Ahmad
(Pekalongan), Sayyidy al-Habib Ali bin Ahmad al-’Atthos (Pekalongan),
Sayyidy al-Habib Salim bin Ahmad bin Jindan, Sayyidy al-Habib Ali bin
Abdurrohman as-Syatiri (Jakarta) dll.
Beliau mengatakan jika sedang di Jakarta, beliau tidak lupa mengunjungi salah
satu dua Habib Ali, yaitu Sayyidy al-Habib Ali bin Abdurrohman al-Habsyi
dan Sayyidy al-Habib Ali bin Husein al-’Atthos.
satu dua Habib Ali, yaitu Sayyidy al-Habib Ali bin Abdurrohman al-Habsyi
dan Sayyidy al-Habib Ali bin Husein al-’Atthos.
Beliau selalu mengajarkan pada murid-murid beliau untuk menuntut ilmu, untuk
menghadiri majlis-majlis ta’lim, majlis-majlis yang rutin dihadiri beliau adalah
majlis pembacaan Maulid Nabi, peringatan Haul, majlis pembacaan shohih
Bukhori. Dalam satu kesempatan ketika berada di majlis rohah di kediaman
Sayyidy al-Habib Abubakar Assegaf (Gresik), beliau berkata, “Seandainya
keberkahan majlis ini ditebus dengan uang 1 miliar sekalipun maka tetap tidak
akan menggantikan keberkahan majlis tersebut.”
menghadiri majlis-majlis ta’lim, majlis-majlis yang rutin dihadiri beliau adalah
majlis pembacaan Maulid Nabi, peringatan Haul, majlis pembacaan shohih
Bukhori. Dalam satu kesempatan ketika berada di majlis rohah di kediaman
Sayyidy al-Habib Abubakar Assegaf (Gresik), beliau berkata, “Seandainya
keberkahan majlis ini ditebus dengan uang 1 miliar sekalipun maka tetap tidak
akan menggantikan keberkahan majlis tersebut.”
Di Semarang, beliau mengasuh beberapa majlis ta’lim, diantaranya adalah
pengajian ahad pagi di kediaman ayahanda beliau di Jl. Pethek 55 Semarang,
pembacaan Maulid di Mushola Nurul Iman di kampung Pranakan (kampung
beliau), pembacaan manaqib as-Syeh Abdul Qodir al-Jilani tiap malam Jum’at
di kediaman beliau, pengajian kitab Ihya’ Ulumiddin tiap Sabtu pagi.
pengajian ahad pagi di kediaman ayahanda beliau di Jl. Pethek 55 Semarang,
pembacaan Maulid di Mushola Nurul Iman di kampung Pranakan (kampung
beliau), pembacaan manaqib as-Syeh Abdul Qodir al-Jilani tiap malam Jum’at
di kediaman beliau, pengajian kitab Ihya’ Ulumiddin tiap Sabtu pagi.
Salah satu amanat beliau, beliau mengajak untuk hidup sederhana dan beliau
mengajak istiqomah ikut dalam majlis-majlis beliau. Bahkan ketika hujan dan
banjir sekalipun, beliau tetap menghadiri majlis-majlis beliau, meski hanya
diboncengkan sepeda motor. Ketika terjadi banjir besar di Semarang tahun
1991, beliau berjalan dari kediaman beliau menengok keadaan kabar murid
murid beliau. Beliau pun ketika hadir di majlis beliau di Sragen, beliau hadir
berangkat dengan murid-murid beliau naik angkutan umum.
mengajak istiqomah ikut dalam majlis-majlis beliau. Bahkan ketika hujan dan
banjir sekalipun, beliau tetap menghadiri majlis-majlis beliau, meski hanya
diboncengkan sepeda motor. Ketika terjadi banjir besar di Semarang tahun
1991, beliau berjalan dari kediaman beliau menengok keadaan kabar murid
murid beliau. Beliau pun ketika hadir di majlis beliau di Sragen, beliau hadir
berangkat dengan murid-murid beliau naik angkutan umum.
Ada satu hal menarik, ketika beliau menyanggupi untuk mengisi acara tahlil di
sebuah rumah, kebetulan rumah shohibul bayt kebanjiran. Beliau meminta agar
disediakan kursi, “Mari kita mulai di tempat ini, karena banjir tidak boleh
menyebabkan terganggunya hal-hal yang baik.” Tidak ada kebaikan yang
ringan, semua kebaikan itu berat, begitu nasehat beliau.
sebuah rumah, kebetulan rumah shohibul bayt kebanjiran. Beliau meminta agar
disediakan kursi, “Mari kita mulai di tempat ini, karena banjir tidak boleh
menyebabkan terganggunya hal-hal yang baik.” Tidak ada kebaikan yang
ringan, semua kebaikan itu berat, begitu nasehat beliau.
Nasehat-nasehat beliau adalah menghormati orang tua, beliau pernah berkata
bahwa kunci hidup beliau adalah Ibu ; beliau menganggap murid-murid
kecintaan beliau sebagai anak beliau sendiri ; kita harus senantiasa bersabar
karena sabar tidak ada batasnya ; kita harus senantiasa bermusyawarah dalam
semua hal, kalau ada sesuatu mintalah pendapat pada yang lebih tua ;
datanglah ke majlis-majlis kebaikan, majlis ta’lim, ambil yang baik buang
yang tidak baik. Tapi kalau majlis-majlis itu sudah mengajarkan untuk
bergolong-golongan maka tinggalkanlah majlis-majlis itu karena pasti tidak ada
kebaikan di dalamnya.
bahwa kunci hidup beliau adalah Ibu ; beliau menganggap murid-murid
kecintaan beliau sebagai anak beliau sendiri ; kita harus senantiasa bersabar
karena sabar tidak ada batasnya ; kita harus senantiasa bermusyawarah dalam
semua hal, kalau ada sesuatu mintalah pendapat pada yang lebih tua ;
datanglah ke majlis-majlis kebaikan, majlis ta’lim, ambil yang baik buang
yang tidak baik. Tapi kalau majlis-majlis itu sudah mengajarkan untuk
bergolong-golongan maka tinggalkanlah majlis-majlis itu karena pasti tidak ada
kebaikan di dalamnya.
Sayyidy al-Habib Abdurrohman bin Zein bin Ali bin Ahmad al-Jufri berpulang
ke rahmatulloh pada tanggal 26 Juli 1997 / 21 Robi’ul Awwal 1417, tepat satu
minggu setelah beliau memandikan Sayyidy al-Habib Syeh bin Abubakar
Assegaf di Solo. Menjelang beliau berpulang ke rahmatulloh, beliau masih
mengisi acara, memberi nasehat ke murid-murid beliau. Nasehat terakhir
beliau adalah agar memperhatikan sholat 5 waktu.
ke rahmatulloh pada tanggal 26 Juli 1997 / 21 Robi’ul Awwal 1417, tepat satu
minggu setelah beliau memandikan Sayyidy al-Habib Syeh bin Abubakar
Assegaf di Solo. Menjelang beliau berpulang ke rahmatulloh, beliau masih
mengisi acara, memberi nasehat ke murid-murid beliau. Nasehat terakhir
beliau adalah agar memperhatikan sholat 5 waktu.
Insya Alloh dengan mengikuti langkah-langkah beliau, maka kita akan sampai
ke langkah-langkah datuk-datuk beliau dan insya Alloh akan sampai ke
langkah-langkah Sayyidina Rosulillah Muhammad Saw.
ke langkah-langkah datuk-datuk beliau dan insya Alloh akan sampai ke
langkah-langkah Sayyidina Rosulillah Muhammad Saw.
Subhaanaka-lloohumma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta,
Astaghfiruka wa atuubu ilaika…
Astaghfiruka wa atuubu ilaika…
Wallohu a’lam bishshowab
Dikutip dari ahlussunahwaljamaah.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)